时间:2025-06-06 22:03:24 来源:网络整理 编辑:焦点
Jakarta, CNN Indonesia-- Masalah kemacetan di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, seakan tidak pernah se quickq官网ios手机下载
Masalah kemacetan di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, seakan tidak pernah selesai. Teranyar, kemacetan horor terjadi di Puncak Bogor pada momen long weekend 14-16 September 2024.
Niat hati ingin liburan memanfaatkan libur panjang, tapi malah terjebak macet hingga belasan jam di Puncak. Bahkan, seorang wisatawan meninggal dunia karena tidak tertolong akibat ambulans tidak bisa menembus kemacetan horor itu.
Rencana demi rencana pernah dibahas untuk menyelesaikan masalah macet horor di Jalur Puncak. Masalah kemacetan yang dihadapi di Puncak ini sendiri sebenarnya nyaris terjadi setiap akhir pekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, wacana tersebut sepertinya hanya tinggal wacana, mengingat masa jabatan Sandiaga sebagai Menparekraf akan berakhir bulan depan dan hingga hari ini, belum ada pembangunan kereta gantung di Puncak.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menyebut bahwa Menparekraf Sandiaga Uno pernah mengajukan dan mendorong pembangunan kereta gantung di kawasan Puncak, Bogor.
"Sudah mengajukan waktu itu kereta gantung dan kereta gantung ini sudah diberikan dorongan dan sudah tingkatnya dalam level teknis untuk dibuat stasiun pertama. Mudah-mudahan nanti di pemerintahan selanjutnya (pembangunan) dipercepat," ujar Nia Niscaya dalam The Weekly Brief withSandi Uno, Selasa (17/9), yang diikuti CNNIndonesia.comsecara daring.
Selain berencana membangun kereta gantung, Sandiaga juga pernah mewacanakan proyek pembangunan Jalur Puncak II, yang sampai hari ini juga belum terwujud.
Tak dipungkiri, Puncak masih jadi salah satu destinasi favorit warga Jakarta, khususnya saat akhir pekan, karena jaraknya yang tak jauh dan udaranya yang terbilang masih cukup sejuk.
Macet Puncak sudah menjadi salah satu isu strategis yang sering dibahas Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten Bogor, tapi permasalahan ini tak kunjung menemui solusi konkret.
(aur/wiw)Rancang Program Unggulan Berbasis Inklusi Sosial, Perpusnas RI Gelar Pisangpreneur di 5 Kota2025-06-06 22:00
Putin: Rezim Ukraina Saat Ini Tak Butuh Perdamaian2025-06-06 21:55
PSI Usung 15 Bakal Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024, Ini Nama2025-06-06 21:14
Buntut 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU Minta Maaf: Itu Pribadi Tidak terkait Lembaga2025-06-06 20:37
Cupi Cupita Ungkap Dampak Terseret Promosi Judi Online Pada Pekerjaannya2025-06-06 20:34
Rudy Mas’ud Terima Rekomendasi dari NasDem untuk Pilkada Kalimantan Timur2025-06-06 20:14
Harga Emas Naik Lagi, Didorong Melemahnya Dolar hingga Data Ekonomi AS2025-06-06 20:02
Bacaan Niat Mandi Junub Setelah Bercinta Lengkap dengan Artinya2025-06-06 19:41
Apa yang Harus Dilakukan saat Paspor Hilang di Luar Negeri?2025-06-06 19:41
Usai Diperiksa KPK, Pengusaha Rahmat Djangkar Akui Sudah Terima SPDP Kasus Korupsi Pemkot Semarang2025-06-06 19:40
FOTO: Kemegahan Instalasi di Milan Design Week2025-06-06 21:47
NU: Masalah HTI Jangan Dibawa ke Jalan2025-06-06 21:46
Diisukan Akan Gelar Sidang Kabinet di IKN, Jokowi: Kalau Kursinya Belum Ada, Masak Lesehan?2025-06-06 21:40
Ngeri, Pulau Satonda di NTB Dijual Secara Online2025-06-06 21:27
Timnas AMIN Minta Masyarakat Pilih Capres dengan Melihat dari Rekam Jejaknya2025-06-06 21:23
Pemkab Manggarai Barat: Jangan Ujug2025-06-06 21:19
Bagaimana Islam Memandang Donor ASI?2025-06-06 21:14
Dede, Saksi Pembunuhan Vina Cirebon Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK!2025-06-06 21:02
Sejarah Hari Teh Internasional, Minuman Kesayangan Sejuta Umat2025-06-06 20:38
Buka Sespim Wilayah 3, Cak Imin ingin Lahirkan Politisi Sekaligus Negarawan2025-06-06 19:21