Pemantau Pemilu Bawaslu Soroti Banyaknya Laporan Kendala Pengiriman Logistik dalam Pemilu 2024
JAKARTA ,怎么下载 quickq DISWAY.ID- Pemantau pemilu yang bergerak di bawah naungan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melaporkan sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses pemungutan suara.
Dalam laporannya, Pemantau Pemilu Bawaslu menyoroti permasalahan pengiriman logistik Pemilu 2024.
BACA JUGA:Ditemukan Kejanggalan, KPU Akan Lakukan Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur
BACA JUGA:Muncul Usulan Pemungutan Suara Ulang, Begini Solusi Bawaslu dalam Hadapi Pelanggaran Pemilu 2024
Dalam pemantauan yang melibatkan 2.082 pemantau di 1.571 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia, beberapa kendala signifikan telah terungkap.
Koordinator Pemantau Pemilu, Farid Fathur, menjelaskan bahwa kendala tersebut berfokus pada empat indikator utama. Diantaranya yakni kelengkapan logistik pemungutan suara, pemasangan daftar pemilih tetap (DPT) di papan pengumuman, adanya alat peraga kampanye (APK) di sekitar TPS, dan penghitungan surat suara sebelum pemungutan suara dimulai.
"Dari 1.571 TPS yang dipantau, terdapat 41 TPS (3 persen) yang mengalami kendala dalam melengkapi seluruh perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara," ujar Fathur dalam konferensi pers di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Kamis, 15 Februari 2024.
Fathur menegaskan, beberapa kendala yang dihadapi termasuk ketidaktersediaan alat bantu bagi disabilitas, ketidaksesuaian jumlah surat suara dengan jumlah DPT, kebingungan antar-TPS akibat tertukarnya kotak suara, serta keterlambatan pengiriman perlengkapan pemungutan suara akibat banjir.
BACA JUGA:Bawaslu Temukan 19 Masalah pada Perhitungan Suara Pemilu 2024
BACA JUGA:Pesan Jokowi Jika Temukan Kecurangan Terkait Pemilu 2024: Ada Bawaslu!
Selain itu, Fathur juga mencatat bahwa 51 TPS mengalami kesulitan karena tidak memasang DPT di papan pengumuman atau tempat informasi di TPS.
"Tidak dipasangnya DPT disebabkan oleh ketersediaan ruang pengumuman yang tidak cukup dan faktor cuaca seperti hujan, serta kurangnya pemahaman KPPS tentang tata cara pemasangan," jelasnya.
Lebih lanjut, Fathur melaporkan bahwa 26 TPS (sebanyak 2 persen) masih terdapat APK yang terpasang di sekitar TPS, seperti rumah warga, tembok sekitar TPS, dan kendaraan atau gerobak milik warga.
BACA JUGA:Soal Gaji Pegawai Bawaslu Naik, Timnas AMIN Duga Jokowi Serobot Politisasi Kewenangan: Terkesan Dipaksakan
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
- Menkominfo Tegaskan Konten Hoaks Akan Langsung Ditakedown Dalam Waktu 1x24 Jam
- Revisi PP 109/2012 Tidak Urgen, Pengamat Sebut Ada Dorongan Lembaga Asing
- Hukuman SYL Diperberat, 12 Tahun Penjara dalam Putusan Banding
- Jadwal Imsakiyah Kota Tangerang Selatan Minggu 6 April 2024
- KPU Sebut 2 Gugatan Soal Penerimaan Gibran sebagai Cawapres Telah Gugur
- Pecah Tawuran Di Season City Tambora, Warga Saling Serang Pakai Kembang Api
- Komitmen Tekan Emisi Karbon, PGN
- Menhub Buka Suara Soal Potensi Kereta Cepat Nyambung Hingga Surabaya
- Belum Dapat Izin Dirikan TPS LN, KPU Akan Gunakan Pos Untuk Pemungutan Suara di Hong Kong dan Macau
- Ini Dia Spesifikasi Vivo Y100, HP dengan Layar AMOLED Super Nyaman
- Penumpang Ketahuan Isap Vape di Pesawat, Terancam Denda Rp14 Juta
- Baleg DPR RI Targetkan RUU Kementerian Negara Disahkan Paling Lambat 30 September
- Turis Ini Diselamatkan 2 Kali di Gunung Fuji Gegara Ponsel Ketinggalan
- KUHP Baru Dinilai Bisa Selamatkan Terdakwa Kasus Pelanggaran Hukum Berat, Contohnya Ferdy Sambo
- Bupati Purbalingga Diduga Terima Duit Haram Rp500 Juta
- Terjadi Lagi! Dua Warga Jadi Korban Baliho Caleg PSI yang Roboh di Cakung
- Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Sumiyati, Wanita Paruh Baya Yang Tewas Membusuk Di Tambora
- Ridwan Kamil Terima Gelar Profesor Kehormatan dari L.N. Gumilyov Eurasian University Kazakhstan
- Densus 88 Tangkap 3 Teroris Jaringan NII di Tangerang yang Ingin Ubah Ideologi
- Viral Perempuan Dibakar Hidup